Sejarah


MEMBANGUN DESAKU
DESA BAHASA & SPEC
Rencana Pengembangan dan Pendayagunaan dan Potensi Desa Ngargogondo
Kecamatan Borobudur Kabupaten Magelang Sebagai Desa Bahasa


Desa Ngargogondo yang terletak di barisan kawasan pegunungan Menoreh, tepatnya 3 km arah selatan Candi Borobudur, Sebagian wilayah terdiri dari Bukit Menoreh. Potensi dan sumberdaya yang dimiliki sangat menunjang bagi pendayagunaan dan pembangunan Desa Ngargogondo dalam upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya. Berbekal semangat masyarakat untuk maju dan membangun, merupakan modal dasar mewujudkan Desa Ngargogondo sabagi transit wisatawan, dengan suasana yang tenang dan pemandangan alam yang menakjubkan, wisatawan akan betah tinggal.

Menyadari bahwa potensi yang dimiki Desa, maka para tokoh, aparat desa dan masyakat sepakat membangun Desa, dengan membangun kemitraan dengan berbagai institusi dan pemerintah daerah guna terwujudnya peningkatan kesejahteraan masyarakat.

BATAS ADMINISTRATIF DESA NGARGOGONDO:
  • Sebelah Barat              : Desa Tuksongo
  • Sebelah Timur             : Desa Candirejo
  • Sebelah Utara             : Desa Wanurejo
  • Sebelah Selatan          : Desa Majaksingi
 BATAS ALAM DESA NGARGOGONDO
  • Sebalah Barat              : Sungai Kecil
  • Sebelah Timur             : Sungai Sileng
  • Sebelah Utara             : Sungai sileng
  • Sebelah Selatan           : Gunung Menoreh
Desa Ngargogondo yang dekat dengan obyek wisata dunia Candi Borobudur, mempunyai berbagai potensi baik alam maupun SDM-nya, dari SDM tersebut yang menonjol adalah tingginya minat baca dan minat belajar bahasa asing.

MAKSUD DAN TUJUAN:
  1. Sarana umum belajar bahasa asing oleh msyarakat secara INFORMAL
  2. Sebagai obyek wisata alternatif bagi wisatawan Candi Borobudur
  3. Peningkatan Komunikasi melalui bahasa
  4. Meningkatkan kemampuan bahasa asing dalam menjalin komunikasi
  5. Mendayagunakan potensi SDM maupun SDA di Desa Ngargogondo dan sekitarnya
 BENTUK KEGIATAN:
  1. Pembelajaran bahasa asing: English for student, English for guide, English for fun, Outbond etc.
  2. Penyediaan sarana dan prasarana pembelajaran bahasa asing
  3. Pendampingan pemberdayaan berkelanjutan 
  4. Pelatihan kemandirian melalui koperasi Desa Bahasa & SPEC
  5. Pesantren Bahasa

Desa Bahasa di Ngargogondo sebagai salah satu efek dari pariwisata perkembangan bahasa asing di Borobudur.
1.        Prolog
  • Perkembangan dunia dalam informasi dan komunikasi akhir-akhir ini menunjukan bahwa kekuatan ilmu pengetahuan tidak terbatas kita dapat mengambil sebuah pemandangan lebih dekat.
  • Pada efek pengembangan ini dimana komoditas petani lebih lemah walaupun tersembunyi,standar hidup yang rendah, korupsi dan tindak kriminal terjadi dimana-mana. Kami sangat menyesal karena menjadi tamu dirumah kami sendiri. 
  • Sumberdaya masyarakat indonesia masih dibawah negara-negara berkembang lainya. Kenyataanya indek perkembangan manusia HDI di vietnam yang mana kemerdekaanya lebih lebih muda dari indonesia lebih tinggi indek perkembangan manusia HDI di indonesia. Desa bahasa untuk merubah keadaan, memperkuat jaringan-jaringan, mengangkat standar kwalitas kehidupan sehingga indonesia menjadi sebuah bangsa yang dihormati.
 2.        Sejarah Desa Bahasa
  • Ngargogonda adalah desa yang nyaman, disatu sisi desa yang berada dikawasan gunung menoreh mempunyai potensi alami yang mempunyai sebuah peran penting dalam pengembangan desa. Dengan semangat penduduk untuk kemajuan dan pengembangan, adalah hal pokok untuk membuat Ngargogondo sebagai obyek dikawasan tujuan pariwisata Borobudur.
  • Bagaimanapun juga disisi lain, Ngargogondo sudah jatuh dibalik banyakya informasi global, komunikasi dan tehnologi. Masyarakat di Ngargogondo kebanyakan masih belum terpelajar/ tidak sekolah.
  • Dengan populasi 1.475 penduduk pada 2005, berikut data tingkat/ taraf pendidikan desa di Ngargogondo.
  • Data di atas menunjukan tarif pendidikan di desa sangatlah minim. Hal ini menggerakan Mr. Hani Sutrisno, S.Pd. untuk mengengembangkan desa, dia mempunyai sebuah mimpi untuk membuat desanya lebih maju dan untuk mengembangkan Sumber Daya Manusia (SDM) dari masyarakat di desa dengan mempelajari bahasa asing.
  • Mr. Hani meminta pada beberapa temannya untuk membantu mengembangkan desanya. Dia ingin membuat sebuah “Padepokan Bahasa” di desa. Seperti sebuah kursus Bahasa Inggris, dia mencoba dengan keras untuk menjadikan itu jadi nyata. 
  • Dia menyarankan banyak orang di desa untuk belajar Bahasa Inggris dengannya. Mereka tidak dipungut biaya untuk belajar, dengan kata lain gratis. Dia meminta perhatian kepada semua masyarakat di desa untuk mendukung rencananya. Untungnya rencananya mendapat dukungan banyak masyarakat di desa, termasuk pemerintah daerah Ngargogondo, kemudian dia meminta ijin ke pemerintahan yang lebih tinggi. 
  • Oleh karena jasa baik/ (iktikad baik: Rozit) dari Mr. Hani, Pemerintah kab. Magelang bidang Pariwisata (Departa) dan bidang pendidikan nasional (Depdiknas) memberi beberapa uang sebagai sumbangan untuk mendukung recananya. Akhirnya impiannya menjadi nyata dia menggunakan rumahnya menjadi pusat “Padepokan Bahasa” Mr. Hani meminta beberapa temannya yang pintar berbahasa Inggris untuk menjadi relawan sebagai guru pengajar.
 3.        Pertumbuhan dan Permasalahan di “Padepokan Bahasa”
  • Pertama, padepokan bahasa dapat berjalan sesuai rencana. Masyarakat di desa mempunyai semangat yang bagus untuk belajar Bahasa Inggris. Hampir semua masyarakat di desa ikut serta mendukung kursus di waktu ke waktu, murid-murid di padepokan bahasa semakin bertambah ada beberapa dari luar desa yang tertarik untuk belajar disana. Sesuai dengan semangat dari masyarakat yang belajar disana pada waktu itu. Padepokan bahasa tampak akan menjadi hebat di masa mendatang. Tidak hanya Bahasa Inggris, Mr. Hani juga ingin memberi bahasa asing lainnya untuk dipelajari di padepokan bahasa seperti bahasa Jepang dan Prancis. 
  • Sebab dukungan dan peran serta masyarakat di Ngargogondo, padepokan bahasa dapat tumbuh dengan baik. Mr. Hani dan kawan-kawan mempunyai sebuah ide/ pemikiran/ gagasan untuk mengubah nama padepokan bahasa menjadi “Desa Bahasa” gagasan ini untuk membuat desa menjadi sebuah desa yang terkenal. Dengan nama Desa Bahasa (International Community Village) harapannya Ngargogondo akan menjadi lebih terkenal. Setidaknya di kecamatan Borobudur. Dan dimasa mendatang Ngargogondo akan diresmikan sebagai “Desa Bahasa” bagaimanapun secara mendasar Desa Bahasa telah didirikan untuk membuat masyarakat di Ngargogondo menyadari dan memberi perhatian akan pentingnya bahasa asing, kursusnya Bahasa Inggris di area pariwisata seperti Borobudur. 
  • Bagaiamanapuan juga, kenyataanya tidak selalu sama dengan perencanaan, selalu ada masalah yang menjadi hambatan/ penghalang menuju sukses/ berhasil. Intinya masalah juga terjadi di padepokan bahasa ketika mereka mencoba bangkit. Padepokan bahasa adalah proyek sosial, tidak seorangpun yang ingin mendapat keuntungan dari situ semuanya dilakukan dengan secara sukarela. 
  • Mr. Hani dan kawan-kawan mencoba meyakinkan penduduk bahwa rumor itu sepenuhnya bohong. Mr. Hani dan kawan-kawan tulus ingin menjaga produk penduduk di Desa tanpa mendapat keuntungan materi dari itu. Bagaimanapun juga jumlah murid di Desa Bahasa menurun dari waktu-kewaktu tetapi Mr Hani dan kawan-kwan selalu mencoba dengan gigih untuk menjaga eksistensi dari Desa Bahasa sejak  mendirikan Desa Bahasa sampai sekarang. Mr. Hani dan kawan-kawan telah mengajari kira kira 400 siswa (wawancara dengan Mr Hani Sutrisno 1 Maret 2007)
 4.        Peresmian Desa Bahasa oleh Mentri Pendidikan Nasional Republik Indonesia oleh Bambang Sudibyo, MBA
  • Kenyataanya aktifitas Desa Bahasa. Desa Bahasa telah berjalan sejak 1998, tetapi baru diresmikan Mendiknas Bambang Sudibyo pada 28 Januari 2007 (Seputar Indonesia 2007 hal 4 )Bapak Menteri Peresmian Desa Ngargogondo sebagai Desa Bahasa pertama di Indonesia. Beberapa waktu sebelumya tahun 2003 sebelum Menteri Pendidikan Nasional Bapak A Malik Fadjar Desa Buku di Taman Kyai Langgeng Kota Magelang sekarang seperti mati sebab aktifitas di Desa Buku tida aktif (Kompas Senin, 29 Januari 2007 Hal 12) 
  • Pada kesempatan peresmian Desa Bahasa di Ngargogondo Bapak Bambang Sudibyo tiba saat hujan turun/ musim hujan dengan istrinya ditemani sekelompok pejabat pemerintahan seperti Bupati Magelang Bapak Singgih Sanyoto Kepala Kantor Pendidikan Nasional Jawa Tengah dan lain-lain. Masyarakat di Desa Ngargogondo kagum/ heran melihat pak menteri. 
  • Acara dimulai pukul 11.00 siang sampai jam 3 sore dibuka oleh Ketua Panitia dan kemudia dilanjutkan oleh sambutan dari pemerintahan sekitar, sebelum pidato dari Bapak Menteri dan akirnya tanda tangan diatas batu nisan yang menunjukan bahwa tujuan utama pada acara itu secara resmi terlaksana “Desa Ngargogondho” didirikan sebagai “Desa Bahasa” sebelum penandatanganan Bapak Menteri memberi beberapa kesempatan kepada para hadirin seharusnya siswa-siswa dari Desa Bahasa untuk bertanya tentang eksistensi Desa Bahasa di masa mendatang. Selama acara berlangsung beberapa pertunjukan seni tradisional dari Desa unjuk kebolehan untuk berpartisipasi. Wutahnya sholawatan pitutur dan tari Bali. 
  • Dalam pidatonya menyatakan bahwa acara ini sebagai sebuah moment yang menunjukkan sebuah kebangkitan di Desa Ngargogondo tentang pentingnya komunikasi di era global. Di era global yang harusnya Bahasa Inggris. Dalam hal Desa Bahasa di Ngargogondo diharapkan untuk menjadi sebuah contoh yang baik di desa lainnya. Pemerintah akan mendukung yang mempunyai niat baik dalam penguasaan Bahasa Global. Bapak Menteri tidak mengabaikan Bahasa Nasional (Indonesia) dan beberapa Bahasa Tradisional yang ada dalam hal ini, Bahasa Jawa karena Bahasa Jawa dan merupakan warisan Budaya Jawa (Kedaulatan Rakyat, 29 Januari 2007)
     ==============================================================

    POTENSI ALAM DAN AKTIFITAS DESA NGARGOGONDO
    DI DESA BAHASA & SPEC
    (Internasiotional Community Village)

    1. Wisata alam Watu Dandang
    2. Wisata alam Watu Puteh (kerajaan Kera) sangehnya magelang
    3. Jalur alternatif ke Watu Kendil
    4. Desa Bahasa & SPEC
    5. Kerajinan kerombong dari bambu (kerajinan ramah lingkungan)
    6. Pembuatan tempe secara tradisional
    7. Pembuatan Gula Jawa
    8. Pembuatan makanan dari Ketela
    9. Lanting (slondok)
    10. Emping ketela
    11. Rangginan ketela

     Wisata Agro:
    1. Rambutan  (Rusak Kena Abu Merapi)
    2. Nangka           
    3. Pepaya
    4. Wisata Pertanian. Pertanian tumpang sari
    5. Cabe lokal
    6. Jagung
    7. Kacang tanah
    8. Kacang panjang
    9. Ketela

     Wisata Kesenian:
    1. Kesenian dayak dari dusun kuncen
    2. Kesenian kuda lumping (jatilan) dari dusun malangan
    3. Kesenian pitutur atau mocopat dari dusun wagean
    4. Hadrah rebana anak-anak dari dusun parakan, ngargosari
    5. Hadrah rebana remaja dari parakan, ngargosari, kuncen
    6. Hadrah rebana bapak-bapk dan ibu-ibu dari dusun parakan, ngargosari
    7. Kesenian Lintas Budaya (Seni panggung kolaburasi), Tari Saman, Kubro Siswa, Dayak, Warok Bocah, Kentrungan dll

     PR0GRAM DAN POTENSI DESA BAHASA & SPEC
     JANGKA PENDEK, MENENGAH DAN PANJANG

     Kurikulum dan kegiatan Desa Bahasa & SPEC ada 3 Kelompok:
    1. Pendidikan Bahasa Asing
    2. Bahasa Inggris  untuk para pelajar warga sekitar  pelaksanaan di Desa Bahasa & SPEC 
    3. Bahasa Inggris untuk para pengunjung pelaksanaan di Desa Bahasa & SPEC dan Candi Borobudur, Kolam renang Mendut.
    4. Bahasa Inggris  untuk  pariwisata  pelaksanaan di Desa Bahasa & SPEC serta lingkungan Desa Ngargogondo  dan  desa wisata Kec Borobudur . 

     Pendidikan Ketrampilan Hidup
    1. Pelatihan bahasa asing siap kerja untuk perdagangan, pelaksanaan di Desa Bahasa & SPEC
    2. Pelatihan untuk guiding, pelaksanaan di Desa Bahasa & SPEC
    3. Pelatihan bahasa asing untuk mengajar, pelaksanaan di  Desa Bahasa & SPEC
    4. Pelatihan bahasa asing untuk interview, pelaksanaan di Desa Bahasa & SPEC
    5. Komputer pelaksanaan di Desa Bahasa & SPEC
    6. Pelatihan bahasa jawa
    7. Pelatihan  home stay
    8. Tour de village

    Pengembangan Masyarakat
    1. Motivasi pelaksanaan di Desa Bahasa & SPEC
    2. Pemberdayaan Sumber Daya Alam, pelaksanaan di Desa Bahasa & SPEC
    3. Pemberdayaan Sumber Daya Manusia, pelaksanaan di Desa Bahasa & SPEC 
    4. Kemandirian, pelaksanaan di Desa Bahasa & SPEC



BACA JUGA